Rumput laut ini bisa dipanen setelah dua minggu pemeliharaan, jika satu hektar ditebar bibit 500 kg maka panen bisa 2 kali lipatnya
Tidak
heran jika pasar ekspor Caulerpa saat ini cukup terbuka meski di
beberapa negara seperti Jepang sudah mengembangkan budidayanya. “Tetapi
kebutuhannya masih mengandalkan impor dari Filipina,” jelas Kepala
Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar – Sulawesi Selatan, Sugeng
Raharjo. Sementara untuk lokal, “Permintaannya mencapai 1 – 3 ton per
bulan, itu juga belum terpenuhi,” tambahnya.
Sayang permintaan itu belum bisa terpenuhi karena produksi hanya mengandalkan hasil alam sehingga terbatas. Sugeng menjelaskan, rumput laut yang juga dikenal sebagai lawi-lawi atau latoh ini masuk dalam kategori tumbuhan tingkat rendah yang hidup dengan menempel pada substrat pasir.
Di beberapa negara Asia, Caulerpa, selain sebagai konsumsi masyarakat juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor.
Untuk ciri-cirinya, berwarna hijau dengan thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan. Selain itu memiliki tekstur lunak keras dan siphonous. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar.
Sedangkan dalam perkembangbiakannya, lanjuta Sugeng, terjadi dengan perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus atau vegetatif. Penyebaran Caulerpa tidak hanya di Takalar dan Parepare saja, tetapi cukup luas yang meliputi pesisir dan terumbu karang di Indonesia. “Seperti di Pulau Jawa terdapat di daerah Jepara dan Yogyakarta,” imbuhnya.
Ia menambahkan, kandungan klorofil (zat hijau dau) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi estrogen (jenis hormon), karena disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker. Selain itu Caulerpa juga digunakan dalam penggunaan di akuarium untuk ikan hias yang berasal dari laut, sebagai hiasan yang bisa menstabilkan kualitas air dalam akuarium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar