1. Definisi
dan Klasifikasi
Anco tetap merupakan alat tangkap yang termasuk ke dalam
kelompok jaring angkat (lift nets), yaitu jaring yang di naik-turunkan
secara vertikal dalam mengoperasikannya. Anco tetap merupakan alat yang
mempunyai bentuk sederhana, alat ini biasanya disebut tangkul pantai,
dikarenakan letaknya yang berada di daerah pantai. (Sudirman dan Achmar, 2004)
Jenis alat penangkapan ikan ini sesuai dengan standar
internasional untuk penggolongan statistik alat penangkapan ikan atau International
Standard Statistical Classification on Fishing Gear (ISSCFG). Alat ini dalam
bahasa Inggris disebut Scoop net atau Scoop basket. (Sudirman dan
Achmar, 2004)
Alat tangkap lain yang termasuk kedalam kelompok jaring
angkat (lift nets) adalah : bagan tetap, ganrong, bagan, bagan rakit,
kelong betawi, kelong katak, kelong gilis, pecak dan serok. (Sudirman dan
Achmar, 2004)
2. Alat
Penangkapan Ikan
Anco tetap merupakan alat yang komponen utamanya adalah
jaring, selain dari jaring alat ini terdiri atas dua belah bambu sebagai
pembuka jaring, tangkai panjang, tali untuk pengangkatan dan potongan bambu
yang di susun berjejer sebagai tempat nelayan untuk menaik-turunkan jaring.
Anco kadang disebut cross net (cross-lift-nets) atau kruis net
(bahasa Belanda) karena dalam hal terbukanya jaring menggunakan dua buah
belahan bambu yang kedua ujungnya dihaluskan (diruncingkan) kemudian dipasang
bersilangan satu sama lain dengan sudut 90 . Parameter utama dari anco adalah
lebar bidang jaring penangkapan.
Yang selanjutnya pada ujung-ujungnya diikatkan pada
jaring tersebut. Jaring berbentuk bujur sangkar yang besar kecilnya ukuran
tergantung dari kebutuhan. Bahan jaring umumnya dibuat dari benang katun,
dengan besar mata 1 cm untuk bagian yang di tengah dan 1,5 cm untuk yang di
pinggir. Pada waktu penangkapan pada anco ini masih dilengkapi tangkai panjang
3 m, jumlahnya 1-2 buah tergantung besar-kecilnya anco yang digunakan.
Disamping itu juga tali untuk pengangkatan. (Sudirman dan Achmar, 2004)
3. Kelengkapan
Alat dalam Unit Penangkapan
3.1 Kapal
Anco tetap tidak menggunakan
perahu dalam pengoperasiannya karena alat ini dipasang tetap di tepi perairan.
Ukuran anco tetap ini umumnya 3 x 3 m, namun pada umumnya tergantung pada
kebutuhan.
3.2 Nelayan
Jumlah nelayan yang
mengoperasikan bisa hanya 1 orang karena alat ini sederhana, tapi bisa juga
lebih dari 1 orang tergantung keinginan.
3.3 Alat
Bantu
Menggunakan alat bantu lampu
untuk mengumpulkan ikan. Posisi lampu terletak di tengah anco.
3.4 Umpan
Dalam pengoperasian anco
tidak diperlukan umpan. (Sudirman dan Achmar, 2004)
4. Metode
Pengoperasian Alat
Cara pengopersian alat ini
tidak terlalu sulit, karena nelayan hanya menurunkan jaring dan ketika dirasa
ikan yang berkumpul di jaring telah cukup banyak, maka nelayan akan menarik
jaring anco tetap ini. Lebih jelasnya setelah ditenggelamkan pada kedalaman
tertentu ikan akan berkumpul di jaring setelah tertarik umpan yang berada dalam
jaring yang dipasang horizontal.
Kemudian jaring diangkat
atau ditarik ke permukaan air secara mekanis dari bangunan yang dibuat dari
bambu. Ikan yang berada di atas jaring akan terperangkap bila jaring diangkat
terus dan air tersaring. (Sudirman dan Achmar, 2004)
5. Daerah Pengoperasian
Anco tetap diopersikan
didaerah pantai dan daerah perairan dangkal. Karena dioperasikan secara menetap
dan terletak di tepi pantai maka alat ini tidak dapat dioperasikan di perairan
berarus deras. (Sudirman dan Achmar, 2004)
6. Hasil Tangkapan
Sebenarnya hasil tangkapan
dari anco tetap ini adalah semua jenis ikan yang berada di daerah operasi
penangkapan, hal ini dikarenakan alat ini tidak mempunyai selektifitas yang
bagus terhadap ikan tangkapan, bahkan ikan yang masih kecil pun dapat
tertangkap. Namun hasil tangkapan yang biasa didapat dari anco tetap ini adalah
: Ikan-ikan pantai, Ikan Tembang, Ikan Teri (Stelophorus indicus), Cumi-cumi,
lemuru, Ikan Belanak (Varamugil speigleri), Udang (mis: udang rebon). (Sudirman
dan Achmar, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar