Rabu, 11 April 2012

JARING ANGKAT ( LIFT NETS ) ANCO TETAP


1.   Definisi dan Klasifikasi
Anco tetap merupakan alat tangkap yang termasuk ke dalam kelompok jaring angkat (lift nets), yaitu jaring yang di naik-turunkan secara vertikal dalam mengoperasikannya. Anco tetap merupakan alat yang mempunyai bentuk sederhana, alat ini biasanya disebut tangkul pantai, dikarenakan letaknya yang berada di daerah pantai. (Sudirman dan Achmar, 2004)
Jenis alat penangkapan ikan ini sesuai dengan standar internasional untuk penggolongan statistik alat penangkapan ikan atau International Standard Statistical Classification on Fishing Gear (ISSCFG). Alat ini dalam bahasa Inggris disebut Scoop net atau Scoop basket. (Sudirman dan Achmar, 2004)
Alat tangkap lain yang termasuk kedalam kelompok jaring angkat (lift nets) adalah : bagan tetap, ganrong, bagan, bagan rakit, kelong betawi, kelong katak, kelong gilis, pecak dan serok. (Sudirman dan Achmar, 2004)

2.   Alat Penangkapan Ikan
Anco tetap merupakan alat yang komponen utamanya adalah jaring, selain dari jaring alat ini terdiri atas dua belah bambu sebagai pembuka jaring, tangkai panjang, tali untuk pengangkatan dan potongan bambu yang di susun berjejer sebagai tempat nelayan untuk menaik-turunkan jaring. Anco kadang disebut cross net (cross-lift-nets) atau kruis net (bahasa Belanda) karena dalam hal terbukanya jaring menggunakan dua buah belahan bambu yang kedua ujungnya dihaluskan (diruncingkan) kemudian dipasang bersilangan satu sama lain dengan sudut 90 . Parameter utama dari anco adalah lebar bidang jaring penangkapan.
Yang selanjutnya pada ujung-ujungnya diikatkan pada jaring tersebut. Jaring berbentuk bujur sangkar yang besar kecilnya ukuran tergantung dari kebutuhan. Bahan jaring umumnya dibuat dari benang katun, dengan besar mata 1 cm untuk bagian yang di tengah dan 1,5 cm untuk yang di pinggir. Pada waktu penangkapan pada anco ini masih dilengkapi tangkai panjang 3 m, jumlahnya 1-2 buah tergantung besar-kecilnya anco yang digunakan. Disamping itu juga tali untuk pengangkatan. (Sudirman dan Achmar, 2004)

3.   Kelengkapan Alat dalam Unit Penangkapan
       3.1   Kapal
Anco tetap tidak menggunakan perahu dalam pengoperasiannya karena alat ini dipasang tetap di tepi perairan. Ukuran anco tetap ini umumnya 3 x 3 m, namun pada umumnya tergantung pada kebutuhan.
3.2    Nelayan
Jumlah nelayan yang mengoperasikan bisa hanya 1 orang karena alat ini sederhana, tapi bisa juga lebih dari 1 orang tergantung keinginan.
3.3    Alat Bantu
Menggunakan alat bantu lampu untuk mengumpulkan ikan. Posisi lampu terletak di tengah anco.
3.4   Umpan
Dalam pengoperasian anco tidak diperlukan umpan. (Sudirman dan Achmar, 2004)

4.   Metode Pengoperasian Alat
Cara pengopersian alat ini tidak terlalu sulit, karena nelayan hanya menurunkan jaring dan ketika dirasa ikan yang berkumpul di jaring telah cukup banyak, maka nelayan akan menarik jaring anco tetap ini. Lebih jelasnya setelah ditenggelamkan pada kedalaman tertentu ikan akan berkumpul di jaring setelah tertarik umpan yang berada dalam jaring yang dipasang horizontal.


Kemudian jaring diangkat atau ditarik ke permukaan air secara mekanis dari bangunan yang dibuat dari bambu. Ikan yang berada di atas jaring akan terperangkap bila jaring diangkat terus dan air tersaring. (Sudirman dan Achmar, 2004)

5.   Daerah Pengoperasian
Anco tetap diopersikan didaerah pantai dan daerah perairan dangkal. Karena dioperasikan secara menetap dan terletak di tepi pantai maka alat ini tidak dapat dioperasikan di perairan berarus deras. (Sudirman dan Achmar, 2004)

6.   Hasil Tangkapan
Sebenarnya hasil tangkapan dari anco tetap ini adalah semua jenis ikan yang berada di daerah operasi penangkapan, hal ini dikarenakan alat ini tidak mempunyai selektifitas yang bagus terhadap ikan tangkapan, bahkan ikan yang masih kecil pun dapat tertangkap. Namun hasil tangkapan yang biasa didapat dari anco tetap ini adalah : Ikan-ikan pantai, Ikan Tembang, Ikan Teri (Stelophorus indicus), Cumi-cumi, lemuru, Ikan Belanak (Varamugil speigleri), Udang (mis: udang rebon). (Sudirman dan Achmar, 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar