Rabu, 11 April 2012

tentang navigasi elektronik


  1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan perjalanan secara tepat, atau suatu kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat hingga sampai ke tujuan.
Pada kondisi terdahulu, istilah navigasi digunakan untuk melakukan perjalanan di alam bebas hanya dibantu oleh peta, kompas dan kemampuan berorientasi yaitu usaha memperkirakan atau menentukan tempat kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari, mengenali keadaan sekitar selama perjalanan dilakukan.
Sekarang, navigasi sudah mengalami perkembangan, sehingga terdapat beberapa jenis perangkat navigasi lain, yaitu perangkat navigasi yang tergabung dalam navigasi elektronik. Navigasi elektronik sering digunakan karena perannya cukup dibutuhkan untuk hasil yang lebih akurat dan penggunaannya lebih praktis, mengingat medan kedudukan yang ingin dicari kadang kala tidaklah selalu aman.
Menyadari betapa pentingnya hal diatas, maka diperlukan adanya pengulasan lebih lanjut mengenai navigasi elektronik.

Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui perangkat navigasi elektronik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.


  1. NAVIGASI ELEKTRONIK

2.1 Pengertian Navigasi Elektronik
Navigasi elektronik adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan secara tepat dengan menggunakan perangkat berbasis elektronik.
2.2 Perangkat Navigasi Elektronik
Terdapat beberapa perangkat navigasi elektronik antara lain Radar, RDF, Loran, Decca, Omega, Consol.
2.2.1 Radar
2.2.1.1 Sejarah
Radar kependekan dari radio detection and ranging. Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan..
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
Tahun 1865 seorang ahli fisika Inggris “James Clerk Maxwell“ mengembangkan dasar-dasar teori tentang elektromagnetik. Dan satu tahun kemudian, “Heinrich Rudolf Hertz” seorang ahli fisika Jerman berhasil membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik.
Hearthrow Airport Radar 
Penggunaan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan suatu benda, pertama diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904 dengan mempertunjukkan kebolehan mendeteksi kehadiran dari suatu kapal pada cuaca berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada tahun 1921 “Albert Wallace Hull” menemukan Magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter efisien. Tahun 1922 “A. H. Taylor and L.C.Young” dan tahun 1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat, berturut-turut berhasil menempatkan transmitter pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya.
Sebelum Perang Dunia II yakni antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar. Namun setelah Perang Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun peningkatan kemampuan sistem radar sebagai pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara (Air Traffic Control), pemantau cuaca dan jalan.
2.2.1.2 Jenis-jenis radar
  1. Doppler Radar
Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.
 
  1. Bistatic Radar
Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai kompenen pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek. Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena. Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar.
 
2.2.1.3 Metode pengoperasian radar
Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena, Transmitter (Pemancar sinyal), Receiver (penerima sinyal) 
1. Antena
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola sebagai berkas sempit (gbr.A). Antena radar merupakan dwikutub (gbr.B). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.
Contoh Reflektor antena


2. Pemancar Sinyal (Transmitter)
Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya Transmitter mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar ukurannya dan juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.
Contoh Transmitter berupa tabung
3. Penerima sinyal (Receiver)
Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor antena, umumnya Receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor (Pemroses data dan sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor (Display).
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
Radar digunakan dalam berbagai keperluan, misalnya, untuk:
1. Keperluan Militer
a. Airborne early warning (AEW)
System adalah sistem radar untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Sistem radar ini sering digunakan untuk pertahanan dan penyerangan udara.
 b. Radar Pengendali/pemandu peluru kendali
Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru kendali udara ke udara (air-to-air missile) “AIM-54 Phoenix” yang menggunakan radar pemandu untuk mencapai target penembakkan.
2. Keperluan Kepolisian
Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang sering digunakan pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.
3. Keperluan Penerbangan
Air traffic control (ATC) adalah Kendali lalu lintas udara yang bertugas mengatur kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat serta meberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi Bandara.
4. Keperluan Cuaca
·         Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.
·         Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang suara (SODAR) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.

2.2.1.4 Kelebihan dan kelemahan
Kelemahan radar juga perlu diketahui, yaitu masih sangat terpengaruh dari kondisi topografi. Sehingga untuk daerah yang berundulasi atau bergunung maka akurasi hasil akan menurun(Hartanto, 2008).


2.2.2 RDF
2.2.2.1 Sejarah
Radio Direction Finder (RDF) bekerja dengan membandingkan kekuatan sinyal dari pemancar dari arah yang berbeda. Konvensional pemancar yang diaktifkan dan operator untuk menentukan arah di mana sinyal dari stasiun datang serta kuat atau lemahnya. Sistem ini telah banyak digunakan sejak tahun 1940-an dan 1930an. Pemancar RDF pada pra-Perang Dunia II digunakan pada pesawat terbang, yang melingkar di bawah baling bagian belakang badan pesawat terbang atau di atas kokpit (ruang pilot).
2.2.2.2 Metode pengoperasian RDF
Radio transmitters untuk navigasi udara yang dikenal sebagai beacon dan radio setara dengan mercusuar.  Pemancar yang mengirimkan sebuah PM termasuk siaran stasiun dari identifier dalam kode Morse yang digunakan untuk mengkonfirmasi stasiun operasional dan status. Teknologi terbaru juga dapat menerima kode morse melalui stasiun radio AM komersial, yang dapat berguna karena kemampuan tinggi serta lokasinya yang berada di dekat kota-kota besar.
RDF digunakan berupa navigasi pesawat terbang, dan membentuk jaringan dari beacon "saluran udara" dari bandara ke bandara. Pada tahun 1950-an sistem ini adalah augmented oleh Vor sistem, di mana arah ke mercusuar dapat diperoleh dari sinyal itu sendiri, sehingga berbeda dengan non-directional beacon.
Saat ini, banyak NDB telah decommissioned demi lebih akuratnya sistem penggunaan GPS. Namun rendahnya biaya sistem ADF menghasilkan cadangan untuk GPS yang efisien.
Pencarian arah secara manual dilakukan dengan memutar arah pemancar, sementara operator untuk menangkap null (sinyal)  yang siap diterima. menangkap untuk null lebih mudah daripada untuk menangkap peak, dan biasanya menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Penentuan arah secara otomatis dengan sistem pemancar digerakkan dengan mesin. Alat elektronik akan yang menangkap sinyal yang ada jika pemancar berada di sudut kanan dari sinyal tersebut. Sebuah lampu kecil yang terpasang menunjukkan kecepatan sebagai pemancar; ketika sinayal telah terdeteksi, lampu flashes akan muncul sebagai satu titik terang di kompas meningkat.
2.2.2.3 Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan dari RDF adalah keakuratan data yang diperoleh saat mencari posisi. Sedangkan kelemahan dari RDF adalah metode kerja yang sangat tergantung pada lokasi posisi kita terhadap posisi transmitter.

2.2.3 LORAN
2.2.3.1 Sejarah
LORAN Amerika merupakan perkembangan sistem British Gee radio navigasi yang digunakan selama Perang  Dunia II dan digunakan secara luas oleh US navy dan Royal navy. Awalnya LORAN dikenal sebagai LRN (Loomis radio navigation) diambil dari nama jutawan dan fisikawan Alfred Lee Loomis. LORAN memiliki peranan penting dalam pengembangan militer selama Perang Dunia II.
LORAN adalah suatu sistem navigasi dengan menggunakan gelombang radio berjangkauan jauh,  operasi sistem navigasi hiperbolik pada band frekuensi 90 - 100 KHz yang merupakan gelombang Low Frequency dengan sifat perambatan groundwave. Untuk saat ini versi yang umum digunakan adalah LORAN-C yang beroperasi di frekuensi rendah ( 90-110 kHz).Banyak negara yang menggunakan sistem ini, antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara di Eropa. Rusia menggunakan sistem yang hampir sama di rentang frekuensi yang sama, yang disebut CHAYKA.
2.2.3.2 Metode pengoperasian LORAN
Sistem navigasi Loran menggunakan beberapa land-based transmitting station yang ditempatkan terpisah beberapa ratus miles dan diorganisasi dalam chains. Setiap Loran chain minimal terdiri dari tiga stasiun yaitu 1 master stasion dan 2 secondary stasion. Dengan prinsip pengiriman pulsa dari stasiun transmitter ke receiver, maka akan diperoleh Time Different (TD) antara kedatangan sinyal dari stasiun master dan stasiun sekunder sehingga dapat dikonversikan ke suatu nilai jarak tertentu untuk mendapatkan hyperbolic lines of position. Titik perpotongan 2 garis hiperbolik adalah posisi penerima.
http://badc.nerc.ac.uk/data/radiosonde/figures/loran.gif
Gambar Sistem Navigasi Hiperbola
Reciever/Radiosonde menerima sinyal dari Loran beacon A, B dan C. Perbedaan waktu antara penerimaan sinyal dari beacon A dan B menempatkan sonde pada setiap titik pada hiperbola Tab. Perbedaan waktu antara receival dari sinyal dari beacon A dan C menempatkan sonde pada titik di hiperbola Tac. Sehingga sonde terletak pada persimpangan Tab dan Tac.

LORAN berbasis trasmiter hanya mencakup wilayah tertentu. Cakupan yang cukup baik di Amerika Utara, Eropa dan Pasifik.
2.2.3.3 Kelebihan dan kelemahan
1.      Loran yang pertama kali dikembangkan adalah Loran-A dengan frekuensi 1850 – 1950 kHz dan jarak jangkauan 800 – 1400 mil
2.      Loran yang saat ini digunakan adalah Loran-C, menggunakan gelombang radio pada frekuensi 90 – 110 kHz dan Jarak jangkauannya 1200 – 2300 mil.
3.      Jenis gelombang yang digunakan adalah gelombang pulsa (pulse wave) yang merupakan gelombang modulasi.
4.      Kesalahan penilikannya 200 – 700 yards (in rms)
5.      Dapat digunakan baik pada malam maupun siang hari
6.      Receiver Loran yang ada dikapal, umumnya sudah otomatis dan sudah menunjukkan  secara langsung posisi lintang dan bujur, kecepatan kapal, jalur serta jarak ke tujuan selanjutnya.

2.2.4 DECCA
2.2.4.1 Sejarah
Sistem Decca adalah satu sistem hiperbolic   frekwensi rendah  olah gerak radio (juga dikenal sebagai multilateration  itu yang pertama menyebarkan selama Perang dunia ii  ketika kekuatan Bersekutu memerlukan satu sistem yang agar dapat mencapai pendaratan yang akurat. Sama halnya dengan sistem Loran c, primer penggunaan ini adalah untuk olah gerak kapal di perairan bersubstrat pantai. Kapal nelayan adalah sasaran utama pengguna, tapi ini  juga dipakai pada pesawat terbang, yaitu pada tahap awal (1949) aplikasinya membuat penggunaan peta tergantikan. Sistem disebarkan secara ekstensif pada Laut Utara dan dipergunakan oleh helikopter dan di operasikan ke blok perminyakan . Setelah tutup pada musim semi dari tahun 2000, ini telah digantikan oleh sistem seperti Amerika (GPS) dan Orang Eropa terencana GALILEO sistem posisi.
Ini disebarkan pada Kerajaan Inggris  setelah Perang Dunia II dan nanti terpakai pada beberapa area di seluruh bumi. Karyawan Decca membuat lelucon bahwa DECCA adalah satu akronim untuk Membaktikan Lelaki Inggris Kekacauan Sebab Tersebar Luas .
Pada 1936 William J. o‘Brien, satu insinyur Amerika, menderita penyakit tuberkulosis dimana membuat kariernya hanya belangsung untuk suatu masa dua tahun. Selama periode ini dia yang punya ide dari perbaikan posisi atas pertolongan tahapan perbandingan dengan transmisi gelombang berkepanjangan. Pasar awal mempertimbangkan adalah untuk pesawat terbang dan beberapa percobaan diselesaikan di California pada 1938. Bagaimanapun berdua Angkatan Perang Amerika dan Angkatan Laut mempertimbangkan ide juga silang pendapat.
O’Brien Yang punya satu rekan, Harvey F. Schwarz, yang merupakan pimpinan insinyur dari Perusahaan perekaman Decca  di Inggris, dan pada 1939 mengirimkan  rincian tentang sistem ini sehingga dapat dikemukakan ke militer britania. Pada awalnya Watt Robert Watson mempelajari sistem namun tidak dapat menerapkannya. Pada Oktober 1941 sinyal Markas Besar Angkatan Laut britania (ASE) dijadikan pusat pengembangan sistem, yang kemudian berubah seperti markas besar angkatan laut yang dilengkapi dengan QM . O’Brien datang ke UK dan pertama kalinya mengendalikan ujicoba di laut antara Anglesey  dan Kecil dari pria pulau , di frekuensi dari 305 / 610 kHz, pada 16 September   1942 . Ini adalah ujicoba yang sukses dan selanjutnya dikendali pada utara Laut irlandia  di April 1943 pada 70 / 130 kHz. Tiga satuan stasiun ujicoba diperoleh di kota penghubung dengan satu penyergapan besar-besaran dan latihan pendaratan pada Muara Moray  di Pebruari / Berbaris 1944.
Sukses dari ujicoba dan kemudahan relatif dari penggunaan dan keakuratan dari sistem yang dihasilkan di Decca mendapat satu order untuk 27 Markas besar angkatan laut Memperlengkapi QM penerima. Penerima terdiri dari satu unit elektronik dengan dua angka telepon dan operator ini dikenal sebagai "Pekerjaan Gasmeter biru". Satu rangkai Decca dibuat, terdiri dari satu stasiun penguasa di Chichester  dan budaki di Swanage  dan Beachy Pimpin . Satu ke-empat, umpan, pemancar ditempatkan pada Muara Thames  seperti bagian dari penyamaran invasi akan terfokus pada Calais  area.
Duapuluh satu kapal penyapu ranjau dan kapal lain dicocokkan dengan satu dmiralty Memperlengkapi QM  dan pada 5 Juni   1944  mereka menggunakan ini untuk melayari seberang Kanal inggris dengan teliti dan untuk menyapu daerah pertambangan pada area terencana. Area sapu ditandai dengan pe!ampung dalam mempersiapkan Pendaratan Normandia .
Setelah kapal awal uji, Decca diujicobakan pada pengendalian mobil dengan, menancapkan Kingston. Kemudian untuk meverifikasi keakuratan penerima, pada instalasi mobil ini ditemukan kemungkinan untuk berjalan diantara lintas jalan setapak lalu perorangan. Perusahaan yang berteknologi tinggi itu menduga bahwa sistem dapat dipergunakan di pesawat terbang, untuk mengijinkan lebih jauh olah gerak yang tepat pada kritis airspace di sekitar pusat bandar udara dan perkotaan dimana kepadatan lalu lintas paling tinggi.
2.2.4.2 Metode pengoperasian DECCA
Ketika dua setasiun mengirimkan data yang sama, kunci tahap frekuensi , perbedaan tahap di antara kedua sinyal adalah tetap sepanjang satu alur hiperbolic. Tentu, kalau dua setasiun mengirimkan frekuensi yang sama, mustahil bagi penerima untuk memisahkannya; sehingga dari pada semua stasiun mengirimkan pada frekuensi yang sama, masing-masing rangkai dialokasikan satu frekuensi nominal, 1f, dan masing-masing stasiun pada rangkai yang dikirimkan pada satu harmonik dari frekuensi dasar ini, sebagai berikut:
Stasiun
Selaras
Frekuensi (kHz)
Pemerintah
6f
85. 000
Budak warna ungu
5f
70. 833
Budak merah
8f
113. 333
Budak hijau
9f
127. 500
Frekuensi yang diberikan adalah itu untuk Rangkai 5B, dikenal sebagai Rangkaian Inggris, tapi semua rangkaian mempergunakan frekuensi serupa di antara 70 kHz dan 129 kHz.
Penerima Decca banyak diterima dengan sinyal utama dari masing-masing Budak oleh nilai berbeda untuk mendatangi di satu frekuensi umum( sedikit umum berbagai paling , LCM) untuk masing-masing Penguasa / pasangan Budak, sebagai berikut:
Pola
Selaras budak
Pendarab budak
Selaras penguasa
Pendarab utama
Frekuensi umum
Warna ungu
5f
×6
6f
×5
30f
Merah
8f
×3
6f
×4
24f
Hijau
9f
×2
6f
×3
18f
Ini adalah perbandingan tahap frekuensi umum yang dihasilkan pada baris hiperbolic dari posisi. Interval di antara dua hiperbola yang berdekatan pada posisi sinyal berada dalam tahap panggilan satu jalan setapak . Sejak panjang gelombang dari frekuensi umum adalah kecil bandingkan dengan jarak di antara stasiun utama dan Budak di situ adalah banyak baris kemungkinan dari posisi untuk satu perbedaan tahap tertentu, dan demikian satu posisi unik tidak dapat dideteksi oleh cara ini.
Penerima lain, secara khas untuk aplikasi menurut ilmu penerbangan, frekuensi terpancar memutuskan ke frekuensi dasar (1f) untuk menghasilkan perbandingan, kemudian dibandingkan dan memperbanyak mereka sampai frekuensi LCM.
2.2.4.3 Kelebihan dan kelemahan
Selama siang hari luas jangkauan sekitar 400 mil nautika (740 km) dapat diperoleh dan akan berkurang pada malam hari yaitu dari 200 ke 250 mil nautika (460 km), bergantung kepada kondisi cuaca.
Keakuratan bergantung kepada:
·      Lebar dari jalan setapak
·      Sudut dari pemotongan dari baris hiperbolic dari posisi
·      Kesalahan peralatan
·      Kesalahan pengembangan (misalnya.  Skywave )
Siang hari kesalahan ini dapat terbentang dari beberapa jangka pada garis dasar sampai satu mil nautika pada tepi dari jangkauan. Pada malam hari, kesalahan skywave adalah lebih besar dan pada penerima tanpa kemampuan multipulse ini, Terkadang tanpa disadari ahli olah gerak pelayaran.
Walau pada jangkauan diferensial GPS dan keakuratan mungkin tampak lemah, di dalamnya sistem Decca adalah salah satu minoritas. Kalau tidak, salah satunya, memposisikan sistem perbaikan siap untuk banyak pelaut. Sejak kebutuhan untuk satu posisi akurat adalah kurang, keakuratan dikurangi pada jangka panjang adalah bukan sesuatu masalah yang besar.

2.2.5 OMEGA
2.2.5.1 Sejarah
Selain menggunakan GPS ada cara lain untuk penentuan posisi, yaitu dengan cara konvensional atau dengan radio direct wave atau yang biasa kita kenal dengan OMEGA navigasi. Omega adalah suatu sistem navigasi yang menggunakan gelombang radio berjangkauan jauh, operasi sistem navigasi hiperbolik pada band frekuensi 10 - 14 KHz yang merupakan gelombang Very Low Frequency dengan sifat perambatan groundwave.
Omega adalah yang pertama benar-benar global radio navigasi untuk sistem pesawat terbang, dioperasikan oleh Amerika Serikat bekerjasama dengan enam negara mitra.`Omega awalnya dikembangkan oleh United State Navy untuk keperluan militer penerbangan. Pembangunannya disetujui pada tahun 1968 dengan hanya 8 transmitters dan kemampuan mencapai 4 mil (6 km) pada saat pemasangannya.  Setiap stasiun omega mentansmisikan frekuensi sinyal yang rendah yang terdiri dari pola empat nada unik ke stasiun secara berulang setiap sepuuh detik. Akhir-akhir ini, omega berkembang menjadi sebuah system yang digunakan oleh masyarakat sipil. Dengan menerima sinyal dari 3 stasiun, seorang penerima omega mendapatkan lokasi sebuah posisi sampai 4 mil laut (7,4 km) dengan menggunakan prinsip tahap pemabanding sinyal.
            Stasiun-stasiun omega menggunakan antenna yang sangat luas untuk mengirimkan sinyal degan frekuensi rendah. Antenna-antena yang digunakan adalah antenna paying (umbrella antennas). Beberapa antenna omega yang memiliki konstruksi  tertinggi masih bias berdiri. Salah satunya Omega Tower Paynesville di Liberia.
            Enam dari delapan rantai stasiun yang dioperasikan pada tahun 1971, dari hari ke hari selalu dikelola oleh United State Coast Guard yang bekerjasama dengan Argentina, Norwegia, Liberia, dan Perancis. Sedangkan Jepang dan Australia menjadi stasiun operasional berikutnya setelah beberapa tahun kemudian.
            Karena keberhasilan dari GPS (Global Positioning System), penggunaan omega ditolak pada tahun 1950-an, sampai ke titik dimana biaya operasi omega tidak dapat lagi dibenarkan. Omega diberhentikan pengoperasiaannya pada 30 September 1007, dan semua stasiun omega juga diberhentikan.
2.2.5.2 Metode pengoperasian OMEGA
Sistem navigasi Omega sama seperti Decca, yaitu sistem yang menggunakan beberapa land-based transmitting station yang ditempatkan terpisah beberapa ratus miles dan diorganisasi dalam chains. Omega menggunakan 8 stasiun yang terpisah pada jarak 5.000 – 6.000 mil.
Dengan prinsip pengiriman gelombang pulsa dari stasiun transmitter ke receiver, maka akan diperoleh perbedaan fase antara gelombang dari stasiun master dan stasiun sekunder. Perbedaan tersebut dikonversikan ke suatu nilai jarak tertentu untuk mendapatkan hyperbolic lines of position. Titik perpotongan 2 garis hiperbolik adalah posisi penerima.
2.2.5.3 Kelebihan dan kelemahan
1.      Menggunakan gelombang radio pada frekuensi 10 – 14 kHz dan jarak jangkauannya sangat luas.
2.      Jenis gelombang yang digunakan adalah unmodulated continous wave
3.      Kesalahan penilikannya , 1 – 2 mil (in rms)
4.      Dapat digunakan baik pada malam maupun siang hari

2.2.6 CONSOL
2.2.6.1 Sejarah
Consol dikembangkan di Jerman dan disebut sebagai ‘Sonne’. Consol merupakan alat bantu utama yang digunakan oleh orang Jerman selama perang. Consol adalah salah satu alat navigasi yang direkomendasikan ICAO navaids setelah WW II.
2.2.6.3 Metode pengoperasian CONSOL
Suatu sistem navigasi dengan menggunakan gelombang radio berjangkauan jauh, operasi sistem navigasi hiperbolik pada band frekuensi 250 - 370 KHz yang merupakan gelombang Low Frequency dengan sifat perambatan groundwave.
Sebuah stasiun consol terdiri dari tiga aerials sited yang berada dalam satu garis lurus dengan jarak udara dari sejumlah panjang gelombang yang memisahkan kedua sisi terluar dari aerials. Karena pembelokan di kedua sisi terluar dari aerial akan menjadikan cerminan di salah satu sisinya.
            Waktu yang dibutuhkan untuk mempertahankan garis penuh adalah (1/8 detik) dan untuk garis putus-putus adalah 3/8 detik. Dengan cara ini sejumlah equisignal arah yang ditetapkan harus dibedakan satu dengan yang lain dengan mencari arah proses navigasi. Hal ini dicapai dengan mengubah fase terluar kedua aerial secara perlahan sehingga setelah periode yang disebut “pensapuan” mengalami pembelokan atau penyimpangan. Perubahan fase yang lambat ini menambah dan sedikit memisahkan fase garis putus-putus. Efek dari “pensapuan” ini adalah untuk memutar titik dan garis putus-putus dalam satu arah.
            Keakuratan consol dapat meningkat tajam yang membuat pemisahan arah equisignal yang lebih kecil (hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan spasi udara) tetapi batasnya dapat ditentukan sesuai kebutuhan, dengan mencari arah atau proses navigasi lainnya untuk menentukan antara dua posisi equisignal pada saat jatuh.
Sistem navigasi Consol menggunakan beberapa land-based transmitting station yang ditempatkan terpisah beberapa ratus miles dan diorganisasi dalam chains. Consol chain terdiri dari tiga stasiun, dimana setiap stasiun terdapat 3 tower pemancar. Dengan prinsip pengiriman gelombang dari stasiun transmitter ke receiver, maka akan diperoleh kurva hiperbola yang mendekati garis lurus (collapse). Titik perpotongan 2 garis hiperbolik adalah posisi penerima.

2.2.6.4 Kelebihan dan kelemahan
Hal-hal yang perlu diketahui tentang CONSOL:
  1. Menggunakan gelombang radio pada frekuensi 250 – 370 kHz dan jarak jangkauannya 1000 – 1500 mil.
  2. Jenis gelombang yang digunakan adalah unmodulated continues wave.
  3. Kesalahan penilikannya , 0.2 –  1.5o (in rms)
  4. Penggunaanya terbatas pada bagian timur atlantik utara.
  5. Dapat digunakan baik pada malam maupun siang hari

5 komentar:

  1. terima kasih atas materi tersebut :)

    BalasHapus
  2. terimaksih banyak, pak tegar. Sudah membantu jawaban tentang alat navigasi elektronik

    BalasHapus
  3. kasik pemasukan lagi donk pak tegar, Untuk penggunaan alat navigasi elektronik yang ada di kapal bagaimana penjelasannya.. termakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  4. Terima kasih pak tegar atas penjelasannya mengenai navigasi elektronik

    BalasHapus
  5. Terimakasih,sangat jelas, lanjutkan donk, sampai era Digital sekarang.

    BalasHapus