Rabu, 18 April 2012

Potensi Wisata Karangsong


Potensi Wisata di Karangsong
Pantai Karangsong ini memiliki daya tarik tersendiri, karena banyak sekali kegiatan nelayan yang dapat dilihat pada sepanjang jalan menuju pantai sampai pintu masuk kawasan wisata bahari. Pembuatan kapal dari yang berukuran 50 GT sampai kurang dari 10 GT dapat dilihat di sepanjang jalan menuju pantai Karangsong, selain pembuatan kapal ada juga pembuatan alat tangkap dan proses pengolahan hasil tangkapan ikan di laut yang dapat di saksikan. Di depan pintu masuk kawasan wisata bahari Karangsong dapat dilihat kegiatan pelelangan  hasil tangkapan para nelayan yang di daratkan di TPI Karangsong.
Menurut Dahuri (2000) jenis kegiatan wisata bahari di daerah pesisir adalah pemancingan, selancar, berenang, ski air, berlayar, rekreasi pantai dan wisata pesisir. Di daerah Karangsong tidak terdapat slancar, ski air, dan diving karena keadaan pasir pantai lumpur berwarna coklat dan pantai Karangsong ini memiliki gelombang yang tidak begitu tinggi namun kegiata tersebut dapat di lakukan di kawasan Pulau Biawak dengan menempuh jarak 40 mil dari pesisir Karangsong. Pesisir Karangsong juga menjadi tempat pemberangkatan wisatawan untuk melakukan perjalanan ke Pulau Biawak. Dengan keadaan seperti ini sebagian nelayan karangsong memanfaatkan untuk mencari pendapatan tambahan untuk ikut serta dalam penyeberangan wisatawan ke Pulau Biawak.
Potensi wisata yang ada di Karangsong cukup besar diantaranya memancing, berenang di pantai, menikmati makanan hasil laut, melihat hutan burung laut yang menempati hutan mangrove dan menikmati pemandangan pantai dengan menggunakan perahu. Nelayan Karangsong juga menyediakan fasilitas memancing di tengah laut dengan harga yang bervariasi, tergantung jarak tempuh dan lama waktu yang telah ditentukan. Karangsong juga memiliki daerah konservasi mangrove yang dapat digunakan oleh untuk melihat beraneka ragam burung laut yang tinggal di sekitar kawasan hutan mangrove. Pemandangan di daerah wisata bahari Karangsong ini juga cukup indah dengan faktor pendukung hutan mangrove, bangunan break water yang banyak dimanfaatkan wisatawan untuk berenang dan memancing, serta kebudayaan penduduk nelayan setempat mengadakan nadran atau pesta laut yang diadakan dua tahun sekali. Kondisi seperti ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke wisata pesisir Karangsong ini.

4.4.1 Hutan Mangrove di Karangsong
            Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Indramayu terbagi dalam dua kategori, yaitu kawasan hutan mangrove yang dikelolah oleh Perum Perhutani dan ada juga yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Kawasan hutan mangrove yang dikelola oleh Perum perhutani seluas 8.023,55 ha, dan yang dikelolah oleh kelompok masyarakat seluas 4.370.00 ha (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu, 2009).
            Luas hutan mangrove yang ada di kawasan pantai Karangsong ini seluas 15 ha dan terbagi menjadi dua yaitu sebelah selatan seluas 7 ha yang dikelola oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR), dan sebelah utara pantai Karangsong seluas  8 ha dikelola oleh Kelompok Pantai Lestari Desa Karangsong. Hutan mangrove di daerah Karangsong masih menyimpan banyak jenis burung laut dan dapat menjadikan pemandang sekitar pesisir Karangsong lebih menarik.
            Selain untuk kepentingan wisata, hutan mangrove juga berguna untuk menjaga stabilisasi ekologis wilayah pesisir Karangsong yang keadaannya sekarang ini sudah terkena abrasi. Hutan mangroove di daerah karangsong ini menjadikan suatu bentuk kepedulian kelompok nelayan terhadap pantai Karangsong, karena seluruh hutan mangrove yang ada di kawasan pantai Karangsong ini dikelola oleh kelompok nelayan.
4.4.2 Memancing di Tengah Laut
            Kegiatan memancing di tengah laut merupakan salah satu kegiatan wisata paling digemari oleh wisatawan yang datang ke pantai Karangsong. Wisatawan banyak memilih kegiatan mancing di tengah laut yang merupakan salah satu hobi mereka dalam menghabiskan liburannya. Kegiatan memancing di daerah Karangsong terbagi menjadi 2 menurut lama waktu dan jarak tempuh yaitu: 1) kegiatan memancing dalam waktu setengah hari, dengan jarak tempuh 2 mil sampai 20 mil, sedangkan 2) kegiatan memancing dalam waktu 2 hari  (mulai pukul 6 pagi sampai dengan lusa pukul 8 malam) dengan jarak tempuh 40 mil dan beristirahat di pulau biawak (sumber: data kuisioner nelayan yang mengikuti kegiatan wisata bahari, 2011).
            Ongkos untuk melakukan kegiatan memancing di tengah laut dibagi menjadi dua yaitu:
1.    Untuk wisatawan yang melakukan kegiatan memancing dan menempuh jarak  1 sampai 20 mil  dalam waktu sehari sebesar Rp 50.000 (per orang). Nelayan hanya melayani minimal  orang.
2.      Untuk  wisatawan yang melakukan kegiatan memancing yang  berjarak 6 sampai 40 mil dalam waktu dua hari sebesar Rp 2.500.000 (per trip). Nelayan hanya melayani maksimal 12 orang.  
4.4.3 Wisata Kuliner
            Dengan hasil produksi yang tinggi dan kualitas ikan cukup baik yang didaratkan di TPI Karangsong, menyebabkan daerah ini menjadi daerah yang cocok untuk wisata kuliner terhadap olahan hasil laut. Pemandangan hamparan pesisir yang cukup luas juga menjadi faktor pendukung untuk wisatawan melihat pemandangan sambil menyantap makanan.
             Wisata kuliner merupakan kegiatan wisata bahari yang memanfaatkan hasil laut untuk diolah menjadi makanan kuliner di daerah Karangsong, Indramayu. Menurut hasil data kuisioner salah satu makanan kuliner yang banyak diminati para wisatawan adalah pindang endas manyung, karena makanan ini sebagai makanan khas daerah wisata Karangsong Indramayu. Selain menu pindang endas manyung, terdapat pilihan lain makanan seperti ikan bakar, cumi bakar, dan berbagai jenis olahan sea food lainya.
            Desa karangsong ini memiliki 5 rumah makan hasil laut yang terdapat di lokasi wisata. Menurut hasil wawancara, semua pemilik rumah makan olahan hasil laut bekerja sebagai juragan nelayan. Rumah makan olahan hasil laut ini memerlukan yang cukup besar dan termasuk usaha yang paling tinggi modalnya di lokasi wisata Karangsong.

4.4.4 Menikmati Pemandangan Pantai Karangsong
            Pantai Karangsong merupakan salah satu pantai yang memiliki pemandangan alam yang cukup menarik, dapat terlihat dari sepanjang sisi jalan menuju Pantai Karangsong banyak terdapat Pembuatan kapal dari yang besar berukuran 40 GT sampai yang terkecil  berukuran 2 GT. Di pantai Karangsong juga terdapat hutan mangrove yang cukup luas sekitar 15 ha. Pembangunan break water banyak dimanfaatkan para wisatawan  yang tidak berangkat ke tengah laut untuk melakukan kegiatan memancing, selain itu di sisi break water juga para wisatawan dapat melakukan kegiatan berenang di laut.
            Nelayan Karangsong juga memberikan pelayanan kepada wisatawan berupa menyewakan perahu untuk menikmati pemandangan di sekitar pesisir dengan lamanya waktu untuk melakukan trip sewa perahu ini sekitar 20 menit. Pemandangan yang masih alami daerah pesisir Karangsong ini banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menenangkan pikiran.

4.4.5 Kebudayaan Nadran
             Tradisi nadran atau pesta laut merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh nelayan yang ada di Indramayu. Pesta laut ditandai oleh banyak ritual seperti Perahu kecil atau meron disiapkan di Pantai Karangsong Indramayu. Perahu ini berisi kepala kerbau dan berbagai macam sesaji. Sementara pergelaran tari jaipong dilakukan puluhan penari. Juru kunci kemudian membakar kemenyan dan menyiapkan sebutir telur ayam kampung. Sebelum dilarung ke laut, perahu terlebih dahulu diberkati.
            Proses dimulai ditandai dengan pelemparan telur ayam kampung ke perahu. Perahu berisi kepala kerbau dan sesaji dipikul puluhan pria menuju Pantai Karangsong. Berbagai pertunjukan kesenian daerah mengiringi arak-arakan perahu ini, seperti tarian kerbau, jangkung, dan obrog.
            Warga sangat antusias mengikuti prosesi ini. Perahu berisi sesaji kemudian diangkat ke atas kapal yang akan membawanya ke tengah laut. Kapal bergerak menuju ke tengah laut, dengan diikuti perahu para nelayan. Sekitar 3 mil dari pantai, perahu yang berisi kepala kerbau dan sesaji dilarung ke laut. Selanjutnya masyarakat berebut mencapai perahu berisi sesaji yang telah dilarung ke laut. Sementara warga lain bersorak menyemangati . Tradisi nadran atau pesta laut ini merupakan agenda rutin dua tahun sekali nelayan Karangsong. Ritual ini merupakan wujud rasa syukur nelayan atas berkah dan melimpahnya hasil tangkapan nelayan.  Kebudayaan ini juga mampu menarik para wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi wisata Karangsong.

1 komentar:

  1. maaf klo boleh tau blog ini dengan orang mana. bisa kt ketemu gan. hp 082127294082

    BalasHapus