Potensi
Wisata di Karangsong
Pantai Karangsong ini
memiliki daya tarik tersendiri, karena banyak sekali kegiatan nelayan yang
dapat dilihat pada sepanjang jalan menuju pantai sampai pintu masuk kawasan
wisata bahari. Pembuatan kapal dari yang berukuran 50 GT sampai kurang dari 10
GT dapat dilihat di sepanjang jalan menuju pantai Karangsong, selain pembuatan
kapal ada juga pembuatan alat tangkap dan proses pengolahan hasil tangkapan
ikan di laut yang dapat di saksikan. Di depan pintu masuk kawasan wisata bahari
Karangsong dapat dilihat kegiatan pelelangan hasil tangkapan para nelayan yang di daratkan
di TPI Karangsong.
Menurut Dahuri (2000)
jenis kegiatan wisata bahari di daerah pesisir adalah pemancingan, selancar,
berenang, ski air, berlayar, rekreasi pantai dan wisata pesisir. Di daerah
Karangsong tidak terdapat slancar, ski air, dan diving karena keadaan pasir pantai lumpur berwarna coklat dan
pantai Karangsong ini memiliki gelombang yang tidak begitu tinggi namun kegiata
tersebut dapat di lakukan di kawasan Pulau Biawak dengan menempuh jarak 40 mil
dari pesisir Karangsong. Pesisir Karangsong juga menjadi tempat pemberangkatan
wisatawan untuk melakukan perjalanan ke Pulau Biawak. Dengan keadaan seperti
ini sebagian nelayan karangsong memanfaatkan untuk mencari pendapatan tambahan
untuk ikut serta dalam penyeberangan wisatawan ke Pulau Biawak.
Potensi wisata yang ada di Karangsong
cukup besar diantaranya memancing, berenang di pantai, menikmati makanan hasil
laut, melihat hutan burung laut yang menempati hutan mangrove dan menikmati
pemandangan pantai dengan menggunakan perahu. Nelayan Karangsong juga
menyediakan fasilitas memancing di tengah laut dengan harga yang bervariasi,
tergantung jarak tempuh dan lama waktu yang telah ditentukan. Karangsong juga
memiliki daerah konservasi mangrove yang dapat digunakan oleh untuk melihat
beraneka ragam burung laut yang tinggal di sekitar kawasan hutan mangrove.
Pemandangan di daerah wisata bahari Karangsong ini juga cukup indah dengan
faktor pendukung hutan mangrove, bangunan break
water yang banyak dimanfaatkan wisatawan untuk berenang dan memancing,
serta kebudayaan penduduk nelayan setempat mengadakan nadran atau pesta laut
yang diadakan dua tahun sekali. Kondisi seperti ini dapat menarik wisatawan
untuk berkunjung ke wisata pesisir Karangsong ini.
4.4.1 Hutan Mangrove di Karangsong
Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Indramayu
terbagi dalam dua kategori, yaitu kawasan hutan mangrove yang dikelolah oleh
Perum Perhutani dan ada juga yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Kawasan
hutan mangrove yang dikelola oleh Perum perhutani seluas 8.023,55 ha, dan yang
dikelolah oleh kelompok masyarakat seluas 4.370.00 ha (Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Indramayu, 2009).
Luas hutan mangrove yang ada di
kawasan pantai Karangsong ini seluas 15 ha dan terbagi menjadi dua yaitu
sebelah selatan seluas 7 ha yang dikelola oleh Kelompok Penggerak Pariwisata
(KOMPEPAR), dan sebelah utara pantai Karangsong seluas 8 ha dikelola oleh Kelompok Pantai Lestari
Desa Karangsong. Hutan mangrove di daerah Karangsong masih menyimpan banyak
jenis burung laut dan dapat menjadikan pemandang sekitar pesisir Karangsong
lebih menarik.
Selain
untuk kepentingan wisata, hutan mangrove juga berguna untuk menjaga stabilisasi
ekologis wilayah pesisir Karangsong yang keadaannya sekarang ini sudah terkena
abrasi. Hutan mangroove di daerah karangsong ini menjadikan suatu bentuk
kepedulian kelompok nelayan terhadap pantai Karangsong, karena seluruh hutan
mangrove yang ada di kawasan pantai Karangsong ini dikelola oleh kelompok
nelayan.
4.4.2
Memancing di Tengah Laut
Kegiatan
memancing di tengah laut merupakan salah satu kegiatan wisata paling digemari
oleh wisatawan yang datang ke pantai Karangsong. Wisatawan banyak memilih
kegiatan mancing di tengah laut yang merupakan salah satu hobi mereka dalam
menghabiskan liburannya. Kegiatan memancing di daerah Karangsong terbagi
menjadi 2 menurut lama waktu dan jarak tempuh yaitu: 1) kegiatan memancing
dalam waktu setengah hari, dengan jarak tempuh 2 mil sampai 20 mil, sedangkan
2) kegiatan memancing dalam waktu 2 hari
(mulai pukul 6 pagi sampai dengan lusa pukul 8 malam) dengan jarak
tempuh 40 mil dan beristirahat di pulau biawak (sumber: data kuisioner nelayan
yang mengikuti kegiatan wisata bahari, 2011).
Ongkos
untuk melakukan kegiatan memancing di tengah laut dibagi menjadi dua yaitu:
1. Untuk
wisatawan yang melakukan kegiatan memancing dan menempuh jarak 1 sampai 20 mil dalam waktu sehari sebesar Rp 50.000 (per
orang). Nelayan hanya melayani minimal orang.
2. Untuk
wisatawan yang melakukan kegiatan
memancing yang berjarak 6 sampai 40 mil
dalam waktu dua hari sebesar Rp 2.500.000 (per trip). Nelayan hanya melayani
maksimal 12 orang.
4.4.3
Wisata Kuliner
Dengan
hasil produksi yang tinggi dan kualitas ikan cukup baik yang didaratkan di TPI
Karangsong, menyebabkan daerah ini menjadi daerah yang cocok untuk wisata
kuliner terhadap olahan hasil laut. Pemandangan hamparan pesisir yang cukup
luas juga menjadi faktor pendukung untuk wisatawan melihat pemandangan sambil
menyantap makanan.
Wisata kuliner merupakan kegiatan wisata
bahari yang memanfaatkan hasil laut untuk diolah menjadi makanan kuliner di
daerah Karangsong, Indramayu. Menurut hasil data kuisioner salah satu makanan
kuliner yang banyak diminati para wisatawan adalah pindang endas manyung,
karena makanan ini sebagai makanan khas daerah wisata Karangsong Indramayu.
Selain menu pindang endas manyung, terdapat pilihan lain makanan seperti ikan
bakar, cumi bakar, dan berbagai jenis olahan sea food lainya.
Desa
karangsong ini memiliki 5 rumah makan hasil laut yang terdapat di lokasi wisata.
Menurut hasil wawancara, semua pemilik rumah makan olahan hasil laut bekerja
sebagai juragan nelayan. Rumah makan olahan hasil laut ini memerlukan yang
cukup besar dan termasuk usaha yang paling tinggi modalnya di lokasi wisata
Karangsong.
4.4.4
Menikmati Pemandangan Pantai Karangsong
Pantai
Karangsong merupakan salah satu pantai yang memiliki pemandangan alam yang
cukup menarik, dapat terlihat dari sepanjang sisi jalan menuju Pantai
Karangsong banyak terdapat Pembuatan kapal dari yang besar berukuran 40 GT sampai
yang terkecil berukuran 2 GT. Di pantai
Karangsong juga terdapat hutan mangrove yang cukup luas sekitar 15 ha.
Pembangunan break water banyak dimanfaatkan para wisatawan yang tidak berangkat ke tengah laut untuk
melakukan kegiatan memancing, selain itu di sisi break water juga para
wisatawan dapat melakukan kegiatan berenang di laut.
Nelayan Karangsong juga memberikan
pelayanan kepada wisatawan berupa menyewakan perahu untuk menikmati pemandangan
di sekitar pesisir dengan lamanya waktu untuk melakukan trip sewa perahu ini
sekitar 20 menit. Pemandangan
yang masih alami daerah pesisir Karangsong ini banyak dimanfaatkan oleh
wisatawan untuk menenangkan pikiran.
4.4.5
Kebudayaan Nadran
Tradisi nadran atau pesta laut merupakan
tradisi turun temurun yang dilakukan oleh nelayan yang ada di Indramayu. Pesta
laut ditandai oleh banyak ritual seperti Perahu kecil atau meron disiapkan di
Pantai Karangsong Indramayu. Perahu ini berisi kepala kerbau dan berbagai macam
sesaji. Sementara pergelaran tari jaipong dilakukan puluhan penari. Juru kunci
kemudian membakar kemenyan dan menyiapkan sebutir telur ayam kampung. Sebelum
dilarung ke laut, perahu terlebih dahulu diberkati.
Proses
dimulai ditandai dengan pelemparan telur ayam kampung ke perahu. Perahu berisi
kepala kerbau dan sesaji dipikul puluhan pria menuju Pantai Karangsong.
Berbagai pertunjukan kesenian daerah mengiringi arak-arakan perahu ini, seperti
tarian kerbau, jangkung, dan obrog.
Warga sangat antusias mengikuti
prosesi ini. Perahu berisi sesaji kemudian diangkat ke atas kapal yang akan
membawanya ke tengah laut. Kapal bergerak menuju ke tengah laut, dengan diikuti
perahu para nelayan. Sekitar 3 mil dari pantai, perahu yang berisi kepala
kerbau dan sesaji dilarung ke laut. Selanjutnya masyarakat berebut mencapai
perahu berisi sesaji yang telah dilarung ke laut. Sementara warga lain bersorak
menyemangati . Tradisi nadran atau pesta laut ini merupakan agenda rutin dua
tahun sekali nelayan Karangsong. Ritual ini merupakan wujud rasa syukur nelayan
atas berkah dan melimpahnya hasil tangkapan nelayan. Kebudayaan ini juga mampu menarik para
wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi wisata Karangsong.
maaf klo boleh tau blog ini dengan orang mana. bisa kt ketemu gan. hp 082127294082
BalasHapus